My Life is My Adventure

| Labels: | |

Aa adalah seorang yang masih banyak belajar. Sejak usia 14 tahun la putus sekolah (kelas 4 SD) dan ibunya meninggal dunia pada tahun 1996. Bukan karena malas atau dikeluarkan dari sekolah tapi karena mahalnya biaya pendidikan yang menjadikannya terpaksa harus putus sekolah. Sejak saat itu la memilih untuk mondok di pesantren namun lagi - lagi ekonomi menjadi hambatan baginya, dan ayahnya meninggal dunia pada tahun 1998, dan akhirnya la memilih untuk pergi ke Jakarta menyusul kakak nya dengan harapan bisa merubah dirinya menjadi orang yang bisa mandiri.


Di Jakarta la banyak menemukan hal yang membuatnya semangat. Pada tahun 2000 la bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan gajih 45.000 perbulan. Namun lagi - lagi masalah menghalangi langkahnya, kakanya menyuruhnya dengan keras untuk kembali lagi ke kampung tapi la menolak dan memilih lebih baik bermusuhan dengan kakaknya. la jarang kerumah kakaknya karena kakaknya memarahinya dengan keras dan saat itulah la bisa mencari apa yang la cari. bukan kata Chaca Handika "makan makan sendiri cuci baju sendiri" tapi ini sebuah kenyataan yang harus la terima.

Hari demi hari terasa begitu cepat berlalu dan kini la telah terbiasa dengan kehidupannya, kehidupan yang penuh perjuangan. Kerja pun sudah berpindah - pindah, mencari yang cocok yang bisa menyambung hidupnya menjadi lebih baik.

Sebuah hinaan  membuatnya merasa harus bangkit adalah ketika seoarang wanita berkata dihadapannya "Bodoh, jawaban kaya gini aja lo ga tau? SD lo ga tamat ya?". Kata - kata itu selalu terhiang di telinganya saat seorang teman wanitanya mengetes kepintarannya dengan menggunakan teka teki silang yang sebenarnya dia tahu jawabannya.

Kata - kata itu membuatnya berpikir, kata - kata itu membuatnya sadar bahwa siapa dia sebenarnya. Sadar bahwa la seorang yang bodoh yang tidak mempunyai pendidikan dasar tapi mau bagaimana lagi itu sudah takdir, takdir yang mengharuskannya hidup seperti itu, takdir yang mengharuskannya hidup dalam kebodohan, takdir yang mengharuskannya hidup penuh dengan impian - impian yang kosong.


Di pagi hari yang cerah la melihat anak - anak sekolah yang berpakaian dengan rapi dan dengan kendaraan yang mewah siap meluncur mengantarkannya ke sekolah yang penuh dengan harapan masa depan yang cerah. la hanya bisa menatap dan meteskan air matanya, la berkata dalam hatinya "andainya saja aku seperti mereka aku tak akan menjadi seperti ini". Dalam tidurnya la selalu bermimpi tentang sekolah. Ke esokan harinya la berniat untuk mencari jalan bagaimana la bisa belajar sambil bekerja.
Akhirnya la menemukan jalan tersebut yaitu dengan berpindah kerja dari bordir menjadi menjahit di perusahaan swasta. Di sana la bisa bekerja dengan tenang dan sambil kursus fashion, menyetir mobil, bahasa inggris dan komputer. Namun semua itu tidak ada yang selesai karena lagi - lagi... (tau kan maksudku).

Satu ide terlintas dibenaknya. la membeli buku komputer dan belajar melalui buku itu, buku yang dibelinya Rp. 19.500. melalui buku itu la mengerti tentang komputer. la merasa ketagihan dan sepertinya memang komputerlah yang menjadi impiannya (untuk dipelajari). Buku demi buku la pelajari dan akhirnya la menjadi satu - satunya orang yang mengerti komputer di tempat kerjanya, la merasa bangga dan memang dibanggakan oleh teman - teman sejawat nya.
la kemudian berpikir dan memutuskan untuk mengumpulkan uang yang nantinya untuk membeli sebuah komputer, komputer yang bisa membawanya ke dunia sukses. Itu yang ada dalam pikirannya selama ini.
Setelah sekian lama akhirnya la berhasil membeli komputer dan belajar banyak melalui buku - buku yang la beli.

Sekarang la sudah memiliki komputer yang selalu la impikan namun sekarang bagaimana tentang impiannya untuk sekolah?
la selalu bertanya dan mencari sekolah kesetaraan, dan akhirnya la menemukannya.
di hari yang cerah ketika la melaksanakan sholat dzuhur la bertemu dengan seseorang, seseorang yang menawarinya untuk sekolah. dengan hati yang terharu dan senang la menerima tawaran tersebut. "memang ini yang aku inginkan selama ini, terima kasih ya Allah..."
la berkata dalam hatinya.

Saat ini la sedang melanjutkan sekolahnya di PKBM 27 Petukangan Selatan. Sekarang sudah Paket C yaitu setara dengan SMU. yach walaupun demikian la tidak berkecil hati dan malah semangat dalam menjalaninya.
la sudah belajar banyak tentang komputer melalui buku - buku yang la beli, seperti photoshop, CorelDraw, Video Editing, Archicad, Macromedia, dan untuk HTML la hanya blajar melalui Internet saja karena kebetulan la juga sekarang bekerja di warnet.

Terima Kasih untuk "Ayah, Bunda dan Adik²-ku tercinta" (Keluarga baruku) kalian sudah membuat aku menjadi seperti ini :)
Aku selalu merindukan kalian dimanapun kalian berada...
"I Love You Forever"